Posted by : Unknown
Selasa, 27 Mei 2014
Profil SMK
berstandar nasional, memiliki 10 komponen yang harus dipenuhi dengan
beberapa profil/kondisi akhir yang ditentukan jika suatu sekolah ingin
menjadi SMK berstandar nasional.
Adapun 10 komponen tersebut yaitu:
- Komponen/proses belajar-mengajar,
- Organisasi dan manajemen sekolah,
- Sarana dan prasarana,
- Ketenagaan,
- Pembiayaan,
- Peserta didik/siswa,
- Peran serta masyarakat,
- Lingkungan/kultur sekolah,
- Unit produksi,
- Institusi pasangan.
Profil
Kondisi Awal suatu sekolah memasuki sekolah berstandar nasional adalah
mempersiapkan siswa agar mencapai minimal nilai rata-rata matematika
5,6, minimal nilai rata-rata bahasa Inggris 7,0, minimal nilai rata-rata
bahasa Indonsia 7,0, masing-masing 50% dari jumlah seluruh program
keahlian. Begitu pun jumlahnya minimal 600 siswa, dan 30% lulusan
terserap pada 6 bulan pertama setelah lulus serta masa tunggu rata-rata
lulusan 1 tahun 6 bulan untuk seluruh lulusan. Jadi, yang lebih penting
bagi kita adalah jangan mendidik anak kita menjadi pengangguran intelek.
Sarana
dan prasarana yang harus dipersiapkan adalah ruang kelas,
laboratorium/bengkel, lapangan dan sarana olah raga, kantor, ruang guru
dan ruang penunjang. Semua harus memenuhi standar. Seluruh kegiatan
perlu computerized serta memiliki internet/e-mail, telefon/faksimil,
fotokopi, LCD, laptop, dan TV/VCD. Yang lebih penting adalah
pembelajaran secara moduler, serta perangkat pembelajaran melalui VCD
dimiliki dan sedikitnya ada satu mata pelajaran selain mata pelajaran
bahasa ingggris bahasa pengantarnya adalah bahasa inggris misalnya salah
satu mata pelajaran produktipnya diajarkan dengan bahasa pengantarnya
bahasa Inggris.
Demikianlah
Kriteria Profil sekolah berstandar nasional, Nah… jika SMK Anda ingin
bestandar nasional penuhi dulu kriteria profil di atas.
VISI :
SMK Baskara 112 Depok MENJADI SEKOLAH KEBANGGAN NASIONAL YANG MEMILIKI DAYA SAING GLOBAL DENGAN LANDASAN AKHLAK MULIA
MISI :
- Membekali peserta didik dengan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri nasional dan global SERTA MEMILIKI JIWA ENTREPRENEURSHIP.
- Mengubah peserta didik dari status beban menjadi aset bagi pembangunan nasional.
- Menjadikan sekolah sebagai pusat kebudayaan, pendidikan, dan latihan.
- Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif religius untuk meningkatkan kinerja warga sekolah.